Senin, 20 Desember 2010

KLASIFIKASI MEDIA PEMEBELAJARAN


KLASIFIKASI MEDIA
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah sistem yang efektivitas dan efisiensinya akan sangat ditentukan oleh kualitas komponen pendidikan. Komponen guru, siswa, materi pelajaran, metode pembelajaran, serta desain pembelajaran semuanya mendukung secara simultan bagi keberhasilan pendidikan, yang ditunjang dengan menggunakan bantuan media pembelajaran.
Dalam lingkup pendidikan terutama dalam proses pembelajaran pentingnya penggunaan media yang membantu proses pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, khususnya teknologi informasi akan sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yang didalamnya selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa) dan komponen pesan itu sendiri, yang biasanya berupa materi pelajaran. Terkadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi yang dapat menyebabkan kurang optimalnya materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru kepada siswa dan untuk menghindari hal ini maka diperlukan berbagai media yang dapat digunakan guru dalam menyusun strategi pembelajaran.
Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk pembelajaran adalah media komunikasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian media, misalnya media dilihat dari tekhnik yang digunakan pada media tersebut, misalnya seperti gambar, rekaman audio, fotografi, kemudian ada yang dilihat dari cara menyampaikan pesan seperti menggunakan televisi dll. Masih banyak ciri yang digunakan dalam mengelompokkan media dan tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup seluruh media, faktor lain yang mempersulit klasifikasi ini adalah apa yang termasuk media dan apa yang tidak termasuk media.
B. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.
Dengan masuknya berbagai pengaruh kedalam khasanah pendidikan seperti ilmu cetak mencetak, tingkah laku (behaviourisme), komunikasi dan perkembangan teknologi elektronik, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan format dengan ciri-ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sini maka muncullah usaha untuk melakukan penataan terhadap media yaitu pengelompokkan atau klasifikasi menurut kesamaan ciri dan karakteristiknya. Seperti yang diuraikan di bawah ini :
1. Taksonomi menurut Rudy Bretz
Bretz mengidentifikasikan ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Visual dibeakan menjadi tiga yaitu gambar, garis dan symbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Disamping itu bretz juga membedakan antara media siar (telecomunication) dan media rekam (rekording), sehingga terdapat 8 klasifikasi media : 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi-gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio dan 8) media cetak.
2. Hierarkhi media menurut Duncan
Dalam menyusun taksonomi media, Duncan ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya di satu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup, sasaran dan rendahnya biaya dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hierarkhi. Dapat dijelasakan bahwa semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai maka semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya dan semakin luas ruang lingkup sasarannya. Sebaliknya semakin sederhana perangkat media yang digunakannya biaya akan lebih murah, pengadaannya mudah, sifat penggunaannya lebih khusus dan lingkup sasarannya terbatas.
3. Taksonomi menurut Briggs
Taksonomi ini lebih mengarah kepada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari media. Grigs mengklasifikasikan 13 macam media yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu : 1).objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparasi, film rangkai, film bingkai, film, televisi dan gambar.
4. Kemp & Dayton (1985), mengelompokkan media kedalam 8 jenis, yaitu : 1), media cetakan, 2) media pajang, 3).overhead transparancies, 4). Rekaman audiotepe, 5). Seri slide dan filmstrips, 6). Penuyajian multi-image, 7). Rekaman video dan film hidup, 8). Komputer
5. Seels & Glasgow (1990), dengan melihat dari segi perkembangan teknologi, membagi media dalam dua klasifikasi luas, yaitu :
1. Pilihan media tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan : proyeksi overhead, slides, filmstripe
b. Visual yang tak diproyeksikan : gambar, poster, foto, chart, grafik
c. Audio : rekaman piringan, pita kaset
d. Penyajian multimedia : slide plus suara (tape), multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan : film, televisi, video
f. Cetak : buku teks, modul, majalah ilmiah
g. Permainan : teka-teki, simulasi
h. Realia : model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka)
2. Pilihan media teknologi mutakhir
a. Media berbasis telekomunikasi : telekonference, kuliah jarak jauh
b. Media berbasis mikroprosesor : computer, interaktif, compact disk
6. kelompok media instruksional menurut Anderson, (1976) dalam Pandji (2006) berikut ini:
KELOMPOK MEDIA
MEDIA INSTRUKSIONAL
1.
Audio
· pita audio (rol atau kaset)
· piringan audio
· radio (rekaman siaran)
2.
Cetak
· buku teks terprogram
· buku pegangan/manual
· buku tugas
3.
Audio – Cetak
· buku latihan dilengkapi kaset
· gambar/poster (dilengkapi audio)
4.
Proyek Visual Diam
· film bingkai (slide)
· film rangkai (berisi pesan verbal)
5.
Proyek Visual Diam dengan Audio
· film bingkai (slide) suara
· film rangkai suara
6.
Visual Gerak
· film bisu dengan judul (caption)
7.
Visual Gerak dengan Audio
· film suara
· video/vcd/dvd
8.
Benda
· benda nyata
· model tirual (mock up)
9.
Komputer
· media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructiona
7. Heinich, Molenda, & Russel, mengemukakan klasifikasi dan jenis media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu :
1. Media yang tidak diproyeksikan,
· Realita : Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
· Model : Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda
sesungguhnya
· Grafis : Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik, Chart, Poster, Kartun)
· Display : Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.
2. Media yang diproyeksikan (projected media),
· OHP, Slide
3. Media audio,
· Audio K aset, Audio V ission, aktive Audio Vission
4. Media video dan film,
5. Multimedia berbasis computer
· Computer Assisted I nstructional ( Pembelajaran Berbasis Komputer)
6. Multimedia Kit
· Perangkat praktikum
8. Dilihat dari sifatnya , media dapat dibagi kedalam :
1. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara
2. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk didalam media ini adalah film slide, foto transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
3. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide, suara dan sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua jenis unsur media yang pertama dan kedua. (Wina Sanjaya (2007:464),
9. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam :
1. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang actual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
2. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya. (Wina Sanjaya (2007:464),
10. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam :
1. Media yang diproyeksikan
Media yang diproyeksikan adalah jenis media yang penggunaanya diproyeksikan ke layar. Jenis media yang tegolong kedalam media yang diproyeksikan adalah overhead transparansi, film slide, dan gambar proyeksi komputer (Computer Image Projection). Pada umumnya jenis media ini digunakan untuk membantu dalam presentasi materi pembelajaran. Penggunaan media overhead transparansi dan film slide mampu menayangkan teks dan gambar untuk memperjelas konsep yang diajarkan. Media overhead transparansi dan film slide dapat digunakan dalam proses belajar mengajar baik untuk kelompok sedang maupun besar. Tanpa dukungan alat proyeksi, maka media ini tidak akan berfungsi apa-apa
2. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio dsb.
(Wina Sanjaya (2007:464).
11. Ditinjau dari segi ciri pesan atau rangsangan yang dapat ditampilkan oleh media, maka media pembelajaran dibedakan menjadi:
1. Media audio visual gerak. Media jenis ini merupakan yang paling lengkap sinyal pesannya, yaitu pesan auditif (bersuara), visual (dapat dilihat), dan gerakan. Dengan sendirinya, media ini lebih menarik dan lebih banyak memfasilitasi kemampuan-kemapuan potensial siswa. Termasuk ke dalam kategori ini adalah program film bergerak dan bersuara sekaligus film playernya, VCD dan playernya.
2. Media audio visual diam. Media jenis ini hanya menyajikan pesan auditif dan visual, namun tanpa gerakan. Termasuk dalam kategori ini adalah filmstrip bersuara, slide bersuara, dan komik dengan suara, atau gambar bersuara.
3. Media audio-semi gerak. Telewriter morse, dan media board adalah contoh media kategori ini.
4. Media visual gerak. Media ini menyampaikan stimulus berupa visual yang bergerak, tapi tanpa suara. Film bisu adalah contoh media kategori ini.
5. Media visual diam. Media ini menampilkan visualisasi dan disertai gerakan. Contohnya adalah microform, gambar dan grafis.
6. Media semi gerak, seperti teleautograph.
7. Media audio, yaitu media yang hanya menampilkan stimulasi auditif (suara), seperti radio, tape recorder, audio disc.
8. Media cetak, yaitu yang menampilkan simbol-simbol kata atau diagram, seperti teletipe dan papertape. (Depag, 2005a:61 )
12. Pembagian lain dari media pembelajaran ini adalah dari segi desainnya. Di sini media pembelajaran dibedakan secara garis besar menjadi dua macam :
1. media by design, yaitu media yang ­secara khusus dirancang untuk suatu proses pembelajaran yang spesifik. Contoh dari kategori ini adalah Program pembelajaran terprogram (Programmed Instruction), pembelajaran model (Modular Instruction), Program Radio Pendidikan, Program ­Televisi Pendidikan, dan Program Komputer Pendidikan.
2. media by utilization, yaitu media yang tidak secara khusus dirancang untuk suatu proses pembelajaran, tetapi dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran tertentu. Ini yang paling banyak dijumpai di pasaran berupa alat perlengkap ­kebutuhan sekolah. (Depag, 2005a:62)
13. Berdasarkan bentuknya, jenis media ini dapat diklasifikasikan ke dalam media dua dimensi dan media tiga dimensi. Bahan cetakan seperti gambar, chart, poster, foto dan grafik tergolong sebagai media dua dimensi. Sedangkan realita, replika, model, dan simulator dapat digolongkan sebagai media tiga dimensi. (Eddy, 206)
Setiap jenis media mempunyai karakteristik yang spesifik jika digunakan dalam aktivitas pembelajaran. Media dua dimensi dapat berbentuk gambar yang merepresentasikan suatu objek dan prosedur yang dapat dipelajari untuk menguasai suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu. Sementara itu, media tiga dimensi yang dapat berbentuk media murah dan sederhana sampai jenis media yang mahal dan canggih, memberi kemungkinan bagi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang bersifat langsung yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang sedang dipelajari. Simulator dan bahan serta perlengkapan yang terdapat di laboratorium tergolong ke dalam jenis media tiga dimensi. Dengan menggunakan jenis media ini siswa mempelajari pengetahuan dan prosedur tertentu yang perlu dipelajari dalam suatu bidang studi.
14. Media berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya :
1. Kelompok Satu : Media grafis, bahan cetak dan gambar diam
a. Media grafis adalah media yang menyampaikan fakta, ide, gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka, symbol, yang termasuk media grafis adalah : grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flanel, buletin board.
b. Media bahan cetak, adalah medai visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan, printing atau offset. Yang termasuk medai bahan cetak adalah : buku tes, modul, bahan pengajaran terprogram
c. Gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi, yang termasuk dalam media ini adalah foto.
2. Kelompok Kedua adalah Media Proyeksi Diam, adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan. Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide dan Filmstripe
1. OHP/OHT adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projektor) dan OHT biasanya terbuat dari plastik transparan.
2. Media Opaque Projector, adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan benda-benda tak tembus pandang, seperti buku, foto. Opaque projector ini tidak memerlukan transparansi tetapi memerlukan penggelapan ruangan.
3. Media Slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang dinamakan projector slide. Film bingkai ini terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
4. Media Filmstrip, atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide.
3. Kelompok Ketiga adalah Media Audio, adalah media yang penyampaian pesannya hanya melalui pendengaran. Jenis pesan yang disampaikan berupa kata-kata, sound, effect, yang termasuk media ini adalah : radio, media alat perekam pita magnetik/kaset tape recorder.
4. Kelompok keempat adalah Media Audio Visual Diam, adalah media yang penyampaian pesannya diterima oleh pendengaran dan penglihatan namun gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau memiliki sedikit gerakan. Diantaranya adalah media sound slide, filmstrip bersuara,
5. Kelompok kelima adalah Film (Motion Picture), yaitu serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga memberi kesan hidup dan bergerak. Ada beberapa jenis film, ada film bisu, film bersuara dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan tidak memerlukan penggelapan ruangan.
6. Kelompok keenam adalah Media Televisi, adalah media yang menyampaikan pesan audiovisual dan gerak. Diantaranya adalah, Media Televisi Terbuka, Siaran Televisi Terbatas, dan Video Cassete Recorder.
7. Kelompok ketujuh adalah Multimedia, merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Misalnya modul yang terdiri dari bahan cetak, bahan audio dan bahan audiovisual.
Yang tidak kalah pentingnya adalah :
1. Media Objek, merupakan media tiga dimensi yang dalam menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian melainkan melalui ciri fisiknya sendiri,seperti warnanya, ukurannya, bentuknya, beratnya dll.
2. Media Interaktif, Karakteristik terpenting dari media ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja tetapi juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi, 1) siswa berinteraksi dengan sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi blangko pada bahan belajar terprogram, 2) siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya komputer, mesin pembelajaran, laboratorium bahasa, 3) mengatur interaksi sisa secara teratur tetapi tidak terprogram, misalkan simulasi, permainan pendidikan dll.
Daftar Referensi :
Departemen Agama. (2005a). Standar Pelayanan Minimal Madrasah Ibtidaiyah. Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum. .Jakarta: Depag.
------------. (2005b). Standar Pelayanan Minimal Madrasah Aliyah. Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum. .Jakarta: Depag.
Hermanto, Eddy. (2006). Media Teknologi Dalam Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/072006/05/99forumguru.htm.
Pandji. (2006). Prinsip Pengembangan Media Pendidikan - Sebuah Pengantar. [Online].Tersedia:http://teknologipendidikan.wordpress.com/2006/03/21/prinsip-pengembangan-media-pendidikan-sebuah-pengantar/
Sadiman, Arief, Rahardjo, Haryono Anung, Rahardjito, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya (1986), Jakarta :PT Raja Grafindo Persada
Sanjaya, Wina, Buku Materi Pokok : Kajian Kurikulum dan Pembelajaran (2007), Bandung : SPS UPI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar