Senin, 20 Desember 2010

Media Pembelajaran



FOTOGRAFI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
By: La Ludi
(Guru MAN 1 Kendari)

Gambar fotografi secara luas bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari surat kabar, majalah, brosur, dan buku-buku. Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar-mengajar, pada setiap jenjang pendidikan berbagai disiplin ilmu.
Gambar fotografi pada dasarnya membantu siswa dalam membangkitkan minat belajarnya dan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis, menggambar, serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat isi materi bacaan dari buku teks.
I. Gambar Fotografi Sebagai Media Pengajaran
Gambar fotografi termasuk gambar tetap yang terdiri dari dua kelompok, yaitu: Pertama gambar buram datar (kempes atau gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar fotografi, gambar lukisan tercetak. Kedua adalah gambar transparan atau gambar tembus pandang, misalnya film slides, film strips dan transparansi.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari gambar fotografi dalam hubungannya dengan kegiatan pengajaran, antara lain:
1. Mudah dimanfaatkan di dalam kegiatan belajar-mengajar, karena praktis tanpa memerlukan perlengkapan apa-apa.
2. Harganya relatif lebih murah dari pada jenis-jenis media pengajaran lainnya, dan mudah diperoleh sekali tanpa perlu mengeluarkan biaya.
3. Gambar fotografi dapat digunakan untuk berbagai jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu.
4. Gambar fotografi dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih realistik.
Kelemahan dari gambar fotografi dalam kegiatan pengajaran antara lain:
1. Beberapa gambarnya sudah cukup memadai akan tetapi ukurannya kecil, dan tidak cocok untuk pengajaran kelompok besar, kecuali diproyeksikan melalui proyektor opek.
2. Gambar fotografi adalah berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi tiga. Kecuali dilengkapi dengan gambar untuk objek yang sama atau adegan yang diambil dari berbagai sudut pemotretan yang berlainan.
3. Gambar fotografi bagaimana pun indahnya tetap tidak memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup. Namun demikian, beberapa gambar fotografis yang disusun secara berurutan dapat memberikan kesan gerak guna meningkatkan daya efektivitas proses belajar-mengajar.
Gambar fotografi ini memiliki beberapa karakteristik tertentu, antara lain:
1. Gambar foto itu adalah dua dimensi, dan dari sudut pembelajaran hal itu menjadi amat penting, terutama bagi para siswa usia muda, atau untuk mata pelajaran yang rumit, maka gambar harus memiliki kualitas tiga dimensi yang memadai untuk tujuan pengajaran.
2. Gambar datar adalah media yang "diam" ,dipergunakan istilah gambar tetap atau gambar diam untuk menyatakan bahwa gambar itu tidak bergerak. Pemandangan, gunung-gunung, hutan atau pohon-pohonan, bangunan, objek, binatang atau manusia, dalam posisi diam merupakan subjek natural yang baik sekali untuk gambar datar.
3. Gambar datar dapat memberi kesan gerak, misalnya gambar yang memperlihatkan adegan di jalan raya sangat efektif.
4. Gambar datar menekankan gagasan pokok dan impresi, bahwa untuk menilai dan memilih gambar yang baik harus menampilkan satu gagasan utama.
5. Gambar datar memberi kesempatan untuk diamati rinciannya secara individual, misalnya hasil pemotretan jagat raya dengan benda-benda langitnya, memerlukan pengamatan gambar rincian yang tekun.
6. Gambar datar dihubungkan melayani berbagai mata pelajaran, segala macam objek dapat dipotret dari yang kongkrit sampai kepada gagasan yang abstrak.
Ada lima kriteria dalam memilih gambar fotografi untuk tujuan pengajaran dipandang dari segi seni, yaitu :
Pertama, gambar fotografi harus cukup memadai artinya pantas untuk tujuan pengajaran yaitu harus menampilkan gagasan, informasi atau konsep jelas yang mendukung tujuan serta kebutuhan pengajaran. Di samping itu gambar fotografi hendaknya realistik dan hidup, pewarnaan yang bagus, dan harus cukup besar sehingga rinciannya bisa diamati untuk dipelajari.
Kedua, gambar itu harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu misalnya gambar yang melukiskan daerah pemukiman kumuh, hendaknya menekankan kesan kotor, jorok, kerumunan kehidupan yang padat dengan lingkungan tidak sehat.
Ketiga , gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas.
Keempat, validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar atau tidak, dramatis atau mencekam, adegan yang ideal, lebih pantas untuk tujuan pengajaran.
Kelima, memikat perhatian anak-anak cendrung kepada hal-hal yang diminatinya, yaitu terhadap benda-benda yang akrab dengan kehidupan mereka, misalnya binatang, boneka, kereta api, perahu, kapal terbang, dan sebagainya.
Lain dari pada itu, gambar-gambar yang memenuhi persyaratan mutu seni hendaknya juga memenuhi faktor-faktor:
1. Komposisi yang baik, merupakan ciri efektifitas gambar yang baik. Artinya gambar itu mempunyai pusat perhatian yang jelas sehingga memberikan keseimbangan kepada gambar secara keseluruhan, kedudukan dan arah garis-garis, pemakaian cahaya, bayangan serta pewarnaan, misi, pesan yang ingin dikomunikasikan bukan bersifat fisik.
2. Pewarnaan yang efektif, berarti pemakaian warna -warni secara harmonis merupakan ciri kedua dari kualitas artistik suatu gambar. Fungsi utama pada gambar, adalah kesan realismenya dan memikat perhatian.
3. Teknik merupakan ciri yang ketiga dari gambar yang baik untuk tujuan pengajaran. Teknik pemotretan yang unggul bernilai lebih dari komposisi dan pewarnaan
II. Prinsip-prinsip pemakaian gambar fotografi
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mempergunakan gambar fotografi sebagai media visual pada setiap kegiatan pengajaran antara lain:
1. Pergunakanlah gambar untuk tujuan pelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan menjelaskan inti pelajaran.
2. Padukan gambar pada pelajaran, sebab keefektifan pemakaian gambar fotografi didalam proses belajar-mengajar memerlukan keterpaduan.. Gambar-gambar yang riil sangat bermanfaat untuk suatu mata pelajaran, karena maknanya akan membantu pemahaman para siswa dan cara itu akan ditiru untuk hal-hal yang sama di kemudian hari.
3. Hematlah menggunakan gambar yang mengandung makna, jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif, lebih baik dari pada dua kali mempertunjukan gambar yang serabut tetapi ilustrasi gambarnya secara berlebihan, akan mengakibatkan para siswa merasa bosan, sehingga tidak menghasilkan kesan atau impresi visual yang jelas.
4. Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar, oleh karena gambar itu justru sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita dalam penyajian gagasan baru. Melalui gambar itulah mereka memperoleh kejelasan tentang istilah verbal, terutama dirasakan manfaatnya bagi para siswa pemula belajar membaca.
5. Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar misalnya siswa dapat mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan seni grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainya.
6. Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar baik secara umum maupun secara khusus.
III. Aplikasi.
Beberapa Aplikasi media foto dalam proses pembelajaran :
1. Penggunaan media foto dalam konteks pembelajaran sangat efektif sebagai media visual untuk merangsang kreatifitas imajinasi siswa.
2. Penggunaan media photo story dalam pembelajaran berupa penyajian gambar photo yang diambil berdasarkan topik atau peristiwa yang dibutuhkan sehingga tersusun dan setiap gambar photo tersebut mampu ” bercerita” dengan maksud mengambil suatu makna yang ada pada gambar tersebut.
IV. Komentar.
Setelah menyimak fotografi sebagi media pembelajaran, baik penggunaan, keuntungan dan kelemahan, karakteristik, kriteria dan prinsip-prinsip pemakaian gambar fotogaf sebagai media pembelajaran maupun sumber belajar, rupanya sudah sangat jelas penjelasannya dan dapat memberikan pengetahuan baru khususnya bagi seorang guru untuk diaplikasikan sebagaimana fungsi media itu sendiri. Namun satu hal yang perlu diperhatikan bagi seorang guru, peranan media secara umum dan khususnya media fotografi tidak akan terlihat hasilnya apabila penggunaanya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apapun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran apabila keberadaanya menyimpan dari isi dan tujuan pembelajaran, seperti yang di jelaskan dalam kriteria dan prinsip-prinsip pemakaian fotografi sebagai media pembelajaran.
Walaupun gambar fotografi dapat digunakan untuk berbagai jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu, tetapi yang lebih menarik untuk diajarkan terutama untuk tingkat SD, karena pada usia ini anak berada pada tahap berpikir konkret dan belum mampu berpikir abstrak.
Untuk membuat gambar lukisan yang menyerupai gambar aslinya atau yang memenuhi persyaratan artistik yang bermutu memerlukan keterampilan dan kreaktifitas serta waktu yang cukup bagi seorang guru. Disamping itu sebagai seorang guru dalam memilih media fotografi sebagi media pembelajaran harus memperhatikan objektivitas penggunaan media, yang berarti guru tidak boleh memilih suatu media pembelajaran atas dasar kesenangannya sendiri tanpa mempertimbangkan daya serap siswa. Program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isi, struktur, maupun kedalamannya. Jadi pada dasarnya apa yang dikomentari ini sudah dijelaskan di dalam materi ini, khususnya media gambar fotografi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar